Minggu, 12 April 2015

ARTIKEL PENGANGGURAN



REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago mengatakan pemerintah menargetkan tingkat pengangguran pada 2015 sebesar 5,6 persen. Ini sesuai dengan permintaan DPR RI untuk memasukkan angka pengangguran ke dalam asumsi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan (RAPBNP) 2015.

"Sudah ditarget dan disepakati. Tingkat pengangguran 5,6 persen. Pemerintah harus berani memasang target-target sosial seperti angka pengangguran," kata Andrinof di kantornya, Selasa (3/2).

Andrinof yakin target tersebut dapat tercapai. Caranya, kata dia, dengan mendorong roda perekonomian yang mampu menyerap lapangan kerja.

"Industri, pertanian, itu dua lapangan usaha yang banyak menyerap tenaga kerja. Harus didorong," tambah Andrinof.

Sebagai perbandingan, tingkat pengangguran di Indonesia kalah jauh oleh Thailand. Bloomberg melansir, tingkat pengangguran Thailand hanya 0,56 persen. Thailand pun menjadi negara yang memiliki tingkat pengangguran terendah di dunia.
Namun, Indonesia masih lebih baik dari India yang tingkat penganggurannya 9,4 persen, dan Filipina 6 persen.

Menanggapi fakta tersebut, Andrinof tidak berani menyebut bahwa Indonesia akan bisa menyamai Thailand. "Yang penting pemerintah akan terus menurunkan. Kalau tahun ini bisa 5,6 persen, tahun depan turun lagi," kata dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2014 mencapai 7,24 juta jiwa, atau meningkat 7,15 juta dari posisi Februari 2014. Tingkat pengangguran naik dari 5,7 persen per Februari 2014 menjadi 5,94 persen pada Agustus 2014.

SUMBER:
http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/15/02/03/nj72ms-ini-kata-pengamat-soal-pengangguran-di-thailand-056-persen-di-indonesia-724-persen

Tanggapan saya:
            Seperti yang dijelaskan artikel di atas tingkat pengangguran di Indonesia cukup tinggi. Pemerintah pun sudah berupaya untuk mengurangi angka pengangguran yang tinggi itu. Pemerintah berencana untuk mendorong roda perekonomian yang mampu menyerap lapangan kerja. Dalam artikel di jelaskan lapangan pekerjaan yang dapat menyerap tenaga kerja adalah sector pertania dan industry. Namun pemerintah juga harus mengedapankan kualitas SDM yang ada. Pemerintah harusnya  mendorong dan menyokong majunya pendidikan. Karena pendidikan yang baik akan menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas. Kemudian mendorong peningkatan latihan kerja. Keterampilan kerja harus diperbaiki sebab dengan demikian bisa memenuhi kebutuhan industri modern. Mendorong dan memfasilitasi terbukanya usaha sektor informal, misalnya saja home industry juga bias membantu menciptakan lapangan pekerjaan yang kemudian menyerap tenaga kerja baru.